Jumat, 05 April 2019

Penjelasan Kepsek soal Siswi Dihukum Push Up karena Nunggak SPP Simak Selengkapnya

Bocah berinisial G (10) , siswi SDIT Bina Mujtama akui diberi hukuman push up lantaran terlambat membayar uang SPP. Pihak sekolah menyebutkan jika hukuman itu dikasihkan untuk mengaplikasikan disiplin pada murid-muridnya.

" Iya sebenernya sich mau mengaplikasikan disiplin, dalam rencana mengerti benar tanggung jawab menjadi orang-tua, kita tak mau sebenernya ikutsertakan anak, " kata Kepsek SDIT Bina Mujtama Budi pada wartawan di kantornya, Bojonggede, Bogor, Selasa (29/1/2019) .

Baca Juga : Pengertian Sumber Hukum

Budi memberikan, penghukuman itu adalah bentuk peringatan pada orang-tua murid. Dikarenakan menurut dia, orang-tua G tdk ada ke sekolah seusai di kirim surat.

" Jatuhnya gini, kita udah beri warning pada orang-tua, udah kedua kalinya kita kasih interval gak ada, ya bapak bunda, itu sebenernya beri. Sebenernya bukan hukuman, kita ini loh ada peraturan agar orang-tua dapat ada jangan pernah udah dikasih surat edaran, ikut lantas kita WA ikut tapi lantas ibunya gak ada HP begitu, jadi terputus info, " kata Budi.

" Utamanya memberikannya ketetapan jika kita saling punyai tanggung jawab, sekolah melayani pendidikan di satu bagian orang-tua bertanggung-jawab pada anak, " imbuhnya.

Sesaat Budi menyanggah menghukum G dengan hukuman push up sejumlah 100 kali.

" Jika problem push up 100 kali kita gak setega itu, kita proses pendidikan ya konsentrasi ke anak-anak. Jika ada salah tafsir, kita buatlah evaluasi kita untuk musyawarah serta mufakat, " sambungnya.

Budi menjelaskan jika problem itu udah tuntas. Ia pun tidak pengin bicara panjang lebar , lantaran G menurut dia bukan anak didiknya .

" Sebetulnya udah dalam proses pindahan barusan disebut orang tuanya, jadi bukan lantaran sekolahnya mengeluarkan G, bukan begitu. Memang lantaran proses pengin geser, situasi G sakit jadi kita jatuhnya bukan anak sekolah kami , lantaran pengin geser ke sekolah di Cilodong begitu loh, " katanya.

Dia memberikan jika orang-tua G udah mengatur kepindahan sekolah ke pihak yayasan Bina Mujtama.

Artikel Terkait : Pengertian Filsafat

" Jadi proses sama mengajukan surat geser seusai kesibukan kemah tuntas, ayahnya ke ketua yayasan berikan ke kita, baru kroscek ke ortu argumennya apa pindan. Nah argumennya udah dikatakan barusan. Jika demikian ya udah terserah bapak sama bunda, kita ikut berharapnya konsisten di sini, " kata Budi.

Awal kalinya dikabarkan, G akui memperoleh hukuman dari pihak sekolah lantaran terlambat membayar SPP. Diakuinya diberi hukuman push up oleh pihak sekolah.

Soal ini lantas bikin G trauma. Ia tidak pingin kembali lagi sekolah itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar